Featuring *I Nyoman Wijaya & I Ketut Ridana, Kurator Muhammad Bundhowi

Bali Heritage, 20 Februari 2025, Maison Aurelia Sanur, bersama L’Art De Bali telah dibuka pameran karya seni lukis oleh I Nyoman Wijaya melalui teknik drawing dan cat canvas oleh I Ketut Rudana. Pameran ini didukung serta oleh Kurator Lukisan dari Museum Rudana yaitu Muhammad Bundhowi. Hadir pula perwakilan dari Yayasan Bakti Pertiwi, I Nyoman wisnawa sebagai salah satu yayasan yang berkecimpung di Dunia Heritage Nusantara. Penikmat Seni Lukis bisa menikmati karya-karya indah ini sampai 20 Augustus 2025 ke depan di L’Art De Bali, Maison Aurelia Sanur.
Pada kesempatan ini I Nyoman Wijaya yang juga ketua Komunitas Seni Lukis Maharupa Batu karu, Tabanan , Bali ingin menyampaikan dan memperkenalkan Seni drawing yang Selama ini telah lama dilupakan. Di sini beliau mengambil tema live drawing di kehidupan sekitar area Pura, yang mana sangat mencerminkan heritage Bali itu sendiri. Melalui karya seni beliau ingin mengajak penikmat seni kembali ke akar budaya Bali melalui heritage Bali. Dalam pameran ini beliau memamerkan 10 karya drawing di atas kertas dan satu karya cat minyak di atas kanvas.

Siapa sosok I Nyoman Wijaya adalah pelukis kelahiran Tabanan, Bali, November 1971. Dia belajar melukis di Sanggar Senin Kamis, Sanur, Bali, pada 1998 hingga 2003. Pada 2018 dia meraih Nomination of Akili Museum of Art Award (AMAA). Pameran tunggalnya yang perdana digelar pada tahun 2009 bertajuk “AS. SENT” di Kendra Gallery, Seminyak, Bali. Sejak 1998, dia juga sering terlibat dalam pameran bersama, antara lain MITOS KECANTIKAN di Green Art Space (Jakarta, 2010), MOTION & REFLECTION di Galeri Nasional (Jakarta, 2010), FASCINATION di Andi’s Gallery (Jakarta, 2009), dan sebagainya. Dia banyak melukis tentang sapi dan perempuan Bali. Baginya sapi adalah hewan sakral yang penuh kelembutan dan sahabat petani. Sebelum ini di bulan December 2024, beliau membuat pameran bersama para pelukis Maharupa Batu karu di Pasuh, Kerambitan, Tabanan.
Pada
Anggela Bali

